Advertisement

Senin, 21 Mei 2018

Bagus Menyulap Sampah Plastik jadi Bahan Bakar

Bandung - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, akan mencoba mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar untuk kendaraan jenis premium. Teknologi baru ini sebagai upaya mengurangi sampah plastik di Paris van Java yang mencapai 500 ton per hari.

Inovasi pengelolaan sampah plastik menjadi bahan bakar tersebut muncul dari Dimas Bagus Wijanarko, 42. Pemuda asal Surabaya, Jawa Timur. ini ingin menularkan inovasi ini ke kota besar lain di Indonesia.
Dia sudah melakukan berbagai percobaan membuat alat untuk pengelolaan sampah plastik menjadi bahan bakar kendaraan sejak 2014. Bagus baru berhasil pada 2018 ini dengan menghasilkan bahan bakar minyak jenis premium untuk kendaraan.

"Sebetulnya metode ini pernah ada di Jepang, tapi tidak ada yang menggunakannya lagi," kata Bagus saat menyambangi Kantor Dinas Lingkuhan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Jalan Sadang Serang, Senin, 21 Mei 2018.

Bagus mengaku ingin mengubah kebiasaan masyarakat yang membuang sampah plastik. Bagus sudah bisa menghasilkan BBM jenis premium dengan tabung dilengkapi pengatur suhu panas, lalu dipasang sebuah pipa besi yang diberi dua keran.

"Saya coba-coba rakit alat ini, dan alhamdulillah bisa. Ada tabung buat ngebakar plastiknya, ada tabung gas juga, terus pakai selang besi," sambungnya.

Bagus mengaku telah membuktikan bahan bakar yang digunakan untuk sepeda motornya. Dia menguji coba perjalanan Jakarta ke Bali dengan jarak hampir 1.500 kilometer.

"Untuk satu kilogram plastik yang dibakar lalu diuapkan, bisa menghasilkan sampai satu liter bahan bakar mentah jenis premium karena semua plastik juga mengandung minyak," tuturnya.

Inovasi tersebut pun rencananya akan diadopsi oleh DLHK Kota Bandung guna mengurangi sampah plastik. Namun hal itu, harus melalui persetujuan dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bandung karena menyangkut dengan anggaran yang akan digunakan.

"Inovasi ini bagus, apalagi sampah di kita sebanyak 40 persen plastik dari 1.200 ton sampah setiap harinya. Jadi ini sangat bagus dan kita mendesak sebetulnya membutuhkan teknologi ini," pungkas Sekertaris DLHK Kota Bandung, Dedi Darmawan.

Presiden Akan Historical Landing di Bandara Kertajati Pada 24 Mei

Cirebon - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka, sedang diupayakan untuk bisa digunakan saat pelaksanaan arus mudik 2018.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pada 24 Mei nanti, Presiden Joko Widodo akan melakukan historical landing di Bandara tersebut.
"Presiden, tanggal 24 (Mei) akan melakukan historical landing," kata Budi di Cirebon, Jawa Barat, Minggu, 20 Mei 2018.

Menurut Budi, Bandara Kertajati sedang diupayakan bisa melayani penumpang pada arus mudik Idul Fitri 2018. Saat ini menurut Budi, pihaknya sedang berupaya untuk menerbangkan penumpang dari Kertajati menuju beberapa kota di Indonesia.

"Angkasa Pura II sedang mengupayakan itu," jelas Budi.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik menuturkan, Bandara Kertajati sudah dilakukan serangkaian uji coba, sebelum pelaksanaan historical landing yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi. Dedi juga mengkalim jika terminal di bandara juga sudah siap digunakan.

"Untuk Bandara Kertajati, sudah siap untuk digunakan," yakin Dedi.

Dedi kembali mengatakan, mengenai penggunaan Bandara Kertajati untuk pelaksanaan mudik akan ditentukan dari hasil historical landing.

Dedi menjelaskan, setelah dilakukan historical landing, pihaknya akan melakukan evaluasi. Jika semuanya sudah aman, sangat memungkinkan arus mudik tahun ini Bandara Kertajati sudah bisa digunakan.

"Kita tinggal nunggu izin saja. Setelah historical landing, kita akan evaluasi dan kita benahi agar bisa mendapatkan izin," ungkap Dedi.

Jika memang izin penggunaan bandara sudah dikeluarkan, Dedi menyebutkan, ada lima kota yang akan dijadikan tujuan, yaitu Surabaya, Denpasar, Kalimantan, Ujungpandang dan Medan.

Ia juga berharap, pada Juli nanti, bandara ini bisa melayani pemberangkatan haji dari wilayah Sumedang dan Majalengka.

"Sekitar 2700 jamaah dari 5 Kloter di Sumedang dan Majalengka," pungkas Dedi.

Aparat RT dan RW Diminta Putus Rantai Teror

Bandung - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, mengajak warga melawan terorisme melalui peringatan ke-100 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Aparat di tingkat RT dan RW diminta mengoptimalkan pengawasan memutus rantai pelaku teror di Kota Bandung.

Menurut Penjabat Sementara Wali Kota Bandung Muhammad Solihin, warga dapat berperan aktif mengawasi daerah masing-masing. Terlebih, saat Ramadan, warga berdatangan ke Kota Bandung. 
"Saya sudah meminta aparat kewilayahan untuk terus turun mengerahkan semua potensi yang ada untuk menjaga keamanan dan kenyamanan. Karena Bandung ini selalu menjadi tempat tujuan terutama pas bulan ramadan dan jelang lebaran nanti," ujar Solihin usai upacara Harkitnas di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin 21 Mei 2018.

Solihin pun meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) serta Satpol PP untuk mendata warga pendatang. Peran ketua RT RW pun sangat menjadi vital untuk memastikan tidak ada aktivitas mencurigakan terutama dari warga pendatang.

"Saya juga sudah perintahkan Disdukcapil untuk terus mendata, jangan sampai kecolongan. Apalagi lagi musim teroris, kita harus siap siaga juga membantu keamanan dengan Polri dan TNI," bebernya.

Bandung pernah menjadi target teror bom pada 2017, tepatnya di Cicendo. Bom panci, demikian istilah yang digaungkan dalam aksi tersebut. Bahkan pelaku teror bom panci menguasai kantor Kelurahan Arjuna, namun berhasil dilumpuhkan kepolisian.

"Kita harus kembali menggelorakan semangat persatuan ini demi stabilitas keamanan di Kota Bandung dan Indonesia," tegasnya.

Alun-alun Bandung kawasan favorit untuk ngabuburit

Bandung - Kawasan Alun-alun di Kota Bandung, menjadi salah satu tujuan favorit warga untuk ngabuburit atau menunggu waktu buka puasa Bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah/2018 sehingga selalu ramai dipadati oleh warga.

Selain dapat bersantai dan bermain di halaman masjid atau Taman Alun-alun Bandung yang beralaskan rumput sintetis, warga juga dapat berjalan-jalan di pedestrian yang dikelilingi pusat perbelanjaan khusunya pakaian dan bermacam aksesoris.

"Kalau enggak hujan, ngabuburit di Alun-alun Bandung itu paling enak. Mau takjil banyak yang dagang di sini, mau shalat magrib juga mudah karena masjid ada di depan kita," kata salah seorang warga Firman Hidayat, Minggu.

Dia mengatakan kondisi Taman Alun-Alun Bandung sangat kondusif untuk arena bermain dan berfoto-foto sambil Ngabuburit (menunggu adzan Maghrib).

Selain itu, lanjut dia, di dekat Masjid Raya Bandung banyak arena permainan anak dan spot untuk berfoto."Jadi selain bermain di rumput sintetisnya, anak saya juga bisa bermain di arena permainnya. Dan kebetulan cuaca hari ini tidak terlalu panas agak mendung juga" kata Firman yang datang bersama anak istrinya.

Selain itu, di Kawasan Alun-alun Bandung ini warga juga bisa menikmati keindahan Kota Bandung melalui lift menara Masjid Raya Bandung Provinsi Jawq Barat.

Warga lainnya, Lutfia Andriani, ngabuburit di Alun-alun Bandung bisa menjadi pilihan yang tepat.

"Jadi habis belanja di daerah Kepatihan, ngabuburitnya bisa di sini. Kalau maksain pulang sore hari pasti kena macet. Jadi mau shalat magrib sehabis buka puasa juga juga gampang karena deket banget ke masjidnya," kata Lutfia.

sumber: Antara

Recent Posts

AD BANNER

Labels

Bandung (3) Pantura (1)